Kisah inspiratif Wiwi lainnya saat hari Kamis, 30 Juni 2022 keluarga Wiwi mengadakan kegiatan syukuran sederhana di rumahnya sebagai bentuk persiapan pernikahan kakak Wiwi yang ke-4. Aku dan beberapa tetangga menyempatkan diri untuk bersilaturahmi kerumah Wiwi.
Sebelum masuk ke dalam rumah Wiwi, kulihat Wiwi sudah ada diteras menyambut kami, seperti biasanya Wiwi yang kala itu tidak menggunakan kursi roda menyapa kami dengan satu kata "teteh", akupun menjawab "ya Wi..!" Mendengar balasan sapaannya Wiwi segera merangkak mendekati kami, diulurkannya tangan kanannya mengajak kami bersalaman, aku balas salaman Wiwi dan dia memegang erat tanganku lalu menarik tanganku ke keningnya sebagai tanda hormat Wiwi padaku yang secara usia jauh lebih tua darinya.
Setelah menarik tanganku kearah keningnya kagetnya aku, Wiwi tak segera melepas tanganku, anak bungsuku (neng geulis sedikit ketakutan, dan memeluk pinggangku erat dari arah belakang), aku mencoba menarik tanganku sambil berkata "pinter, cantik, udah ya salamannya" tapi Wiwi masih saja menggenggam erat tanganku bahkan lebih erat kurasakan, seperti sedang mencari sesuatu. Ternyata dia mencari salah satu kerabatnya yang duduk sekitar 1,5 meter dibelakangnya seraya menarik tanganku agar aku bersalaman dengan kerabatnya itu.
(Luar biasa..!) aku pun tersenyum sambil berkata "Wiwi pinter sekali" setelah bersalaman dengan kerabatnya, barulah Wiwi melepaskan tanganku yang sedari tadi di genggamnya.
Melihat Wiwi yang tak malu melepaskan tanganku, serentak orang tua Wiwi dari dalam rumahnya segera menghampiri dan menyambut kami, ayah Wiwi segera menarik lengan Wiwi agar ia berpindah tempat dan tidak menghalangi kami untuk masuk ke dalam rumah. Kami akhirnya memutuskan untuk duduk diatas tikar di teras rumah Wiwi saja, karena didalam rumah Wiwi masih ada kerabat Wiwi sedang menikmati hidangan yang disediakan.
Tak lupa keluarga Wiwi mempersilahkan kami juga menikmati hidangan yang ada di depan kami. Namun tiba-tiba Wiwi mendekat ke arahku, serentak aku kaget, aku bertanya "ada apa Wi?". Neng geulis yang saat itu duduk di sebelah kiri ku langsung mendekat dan memelukku dengan erat. Ternyata sebagai tuan rumah Wiwi tahu apa yang harus dilakukannya yaitu mempersilahkan tamu untuk menikmati hidangan yang disediakan oleh keluarganya. Aku menjawab "iya, makasih". Wiwi pun tersenyum sambil mengacak-ngacak dus berisi air minum kemasan di hadapannya.
Melihat Wiwi mengacak-acak dus berisi minuman kemasan, bu Wiwi segera memperingatkan Wiwi untuk menghentikan aksinya itu. Seraya mengangkat dus tersebut menjauh dari Wiwi, kemudian segera memberikan kami beberapa air minum kemasan. (Mungkin sebenarnya Wiwi ingin memberikan kami air minum tapi karena keterbatasan yang ia miliki, yang ada dia malah terlihat hanya mengacak-ngacak air minum tersebut).
10 menit berlalu, kami isi sebagai ajang silaturahmi antar tetangga. Kerabat Wiwi dari dalam rumah berpamitan pulang. Wiwi yang semula duduk disebelah kananku sentak langsung menuju arah pintu keluar, tanpa ada arahan dari ayah ibunya Wiwi mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Aku sungguh takjub dibuatnya, Wiwi memang seorang gadis tunagrahita yang sopan dan ramah. Dan aku sangat menikmati pemandangan indah didepan mataku, setelah beres bersalaman, Wiwi kembali duduk disebelah kananku. Aku belai rambutnya yang sebahu, sembari aku tersenyum padanya "Wiwi hebat, luar biasa, Wiwi keren" kataku. Wiwi hanya membalasnya dengan tersenyum malu.
Tanpa menunggu waktu lama, akhirnya aku dan tetangga juga memutuskan untuk menyusul kerabat Wiwi berpamitan. Tak lupa satu kresek kecil hidangan berisi mie instan, minuman teh kemasan, kecap dan biskuit sudah disiapkan keluarga Wiwi untuk kami bawa pulang sebagai tanda ucapan terima kasih, karena kami sudah berkunjung dan ikut merasakan kebahagiaan yang tengah keluarga Wiwi rasakan saat momen syukuran pernikahan kakak Wiwi.
Sesampainya dirumah, pemandangan indah di depan mata tadi, sulit rasanya aku lupakan. Keramahan Wiwi merupakan hasil didikan orang tua Wiwi selama ini, bukan hal yang mudah untuk mendidik seorang anak tunagrahita seperti Wiwi. Tapi dengan ketulusan dan keikhlasan hal yang sulit pun pasti bisa dilakukan.
Tetap semangat neng Wiwi, you're the best..
Salam sukses dan salam literasi
Gusti Mberkahi
Bandung, 2 Juli 2022
ti2s_mratri
Komentar
Posting Komentar