Sebut saja namanya Wiwi, begitulah kami memanggil nama gadis itu.
Siapakah Wiwi? Wiwi adalah seorang gadis tunagrahita tetanggaku yang hanya berselang 2 rumah dari tempat tinggalku.
Menurut pendapatku, Wiwi itu sangat spesial. Mengapa demikian? Karena Wiwi gadis yang sangat ramah. Di tengah keterbatasan intelektualnya Wiwi selalu riang, ramah dan spesialnya apabila ada orang yang ia kenal lewat depan rumahnya, maka dengan spontan ia akan menyapa orang tersebut. Termasuk saat aku, pak suami, atau anak-anakku berangkat dan pulang sekolah Wiwi akan setia menyapa kami dari depan teras rumahnya.
Sapaan Wiwi sangat singkat, hanya dengan satu kata "teteh" untuk perempuan dan "aa" untuk laki-laki. Hal sepele namun sangat terkenang bagi kami, sehingga setiap kami pulang dari bepergian dan melewati rumahnya, pasti akan kami sempatkan melirik keberadaan Wiwi di teras rumahnya sebelum kami sampai ke depan rumah kami. Termasuk saat Wiwi sedang jatuh sakit, maka kami akan kehilangan sapaan hangatnya untuk beberapa hari sampai ia benar-benar dinyatakan sembuh dan kembali diperbolehkan oleh orang tuanya untuk duduk di teras depan rumahnya.
Usia Wiwi saat ini sebenarnya hampir 25 tahun, untuk gadis seusinya mungkin sudah menikah atau bahkan mungkin sudah memiliki anak 1 atau bahkan 2. Tapi Wiwi dengan keterbatasan yang dimilikinya belum dapat mandiri, sekedar mandi atau mengganti pakaiannya saja masih perlu bantuan orang lain. Disinilah peran orang tua Wiwi yang luar biasa sangat penting. Jujur saya salut dengan orang tua Wiwi yang hampir 25 tahun senantiasa sabar dan telaten mengurus Wiwi sampai detik ini. Terlebih dengan keterbatasan ekonomi mereka yang pas-pasan tentulah ini sangat tidak mudah untuk dijalani.
Selain mengalami tunagrahita Wiwi juga memiliki keterbatasan dalam bergerak, kakinya yang kurang sempurna mengharuskan Wiwi bergerak dengan merangkak atau menggunakan kursi roda agar ia dapat berpindah tempat. Terlepas dari segala kekurangan yang dimilikinya Wiwi sebenarnya memiliki Indra ke-6, hanya saja ia agak sulit untuk mengungkapkan, sehingga kemampuan Indra ke-6 Wiwi hanya dianggap angin lalu, atau bahkan hanya sebagai ilusi semata. Sebagai contoh saat salah satu kerabatnya akan berpulang, Wiwi akan merasakan jauh-jauh hari, Wiwi akan terlihat gelisah serta memanggil nama orang tersebut berkali-kali, sebelum akhirnya berita duka itu datang menghampiri.
Contoh lain saat akan terjadi kecelakaan di sekitar rumahnya, maka Wiwi akan menyebutkan satu kata kunci misalnya "mobil" seraya menunjuk kearah jalan, dan benar saja tak lama berselang ada kecelakaan mobil disekitar rumahnya. Belum lagi kisah makhluk tak kasat mata yang sering Wiwi lihat tentunya akan ia ceritakan pada keluarganya, namun karena keterbatasan mengungkapkan apa saja yang ia lihat dan rasakan, lagi... semuanya hanya dianggap angin lalu.
(Sungguh ajaib dan luar biasa..!)
Maha kuasa-Nya Tuhan yang menciptakan makhluk dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Amin...
Mau tahu kisah inspiratif Wiwi lainnya bersambung di part selanjutnya ya...
Bandung, 1 Juli 2022
ti2s_mratri
Komentar
Posting Komentar