Tema : Menulis Buku dari Karya Ilmiah
Malam kembali menghampiri dan waktu belajar kami di pelatihan menulis PGRI gelombang 26 pun tiba. Kelas online belajar menulis PGRI kali ini memasuki pertemuan yang ke-4. Sukacita serta semangat untuk belajar menulis semakin menggebu dalam hati, terlebih tema malam ini salah satu tema yang ditunggu kehadirannya, yakni Menulis Buku dari Karya Ilmiah.
Moderator malam ini adalah Ibu Helwiyah, yang sering disapa Bu Elwi, seorang guru SD dari Jakarta Timur yang menyapa kami dengan sapaan akrabnya Bapak/Ibu hebat PLN...! wahhh... apa itu PLN ? seketika pertanyaan itu muncul dalam benak saya, dan beliau menuturkan bahwa PLN adalah Pegiat Literasi Nusantara, sungguh istilah yang tepat di komunitas ini, diharapkan kita bisa belajar untuk menjadi penerang dan semoga dapat bermanfaat bagi semua orang. Amin...
Seperti biasanya kegiatan diawali dengan perkenalan narasumber malam ini yaitu Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd seorang guru dari SMP 8 Semarang yang memiliki segudang prestasi serta hasil karya yang begitu luar biasa, terlihat dari profil nasumber yang disampaikan moderator dalam kelas malam ini.
Kelas pun dimulai, narasumber membagi kelas dalam 2 sesi, sesi ke-1 mengenai Menulis buku dari karya ilmiah, dan sesi ke-2 yang merupakan bonus materi malam ini mengenai bagaimana menulis artikel ilmiah untuk jurnal nasional dari KTI.
Sesi 1 : Menulis Buku dari KTI (Karya Tulis Ilmiah)
Alasan mengapa kita harus menulis buku, diantaranya :
1. Agar Lebih bermakna dan bermanfaat, buku yang dibuat dapat dibaca oleh siapa pun, dan tidak terbatas untuk kalangan tertentu.
2. Mendapat keuntungan materi, bisa dalam bentuk uang apabila buku yang dijual laku terjual.
3. Hasil peneliatian akan tersebar luas apabila KTI sudah dikonversi menjadi buku, dan akan mudah diakses oleh banyak pihak.
4. Sebagai bahan Penilaian Angka Kredit bagi ASN.
Langkah-langkah mengubah KTI (Karya Tulis Ilmiah) menjadi buku, diantaranya :
1. Ubah judul KTI yang terkesan kaku dan ilmiah menjadi judul yang populer, menarik dan tentunya eye catching.
Contohnya :
Judul sebuh skripsi " Efektiviatas SEM Berbasis Mind Map pada mata pelajaran Kimia untuk meningkatkan pemecahan masalah siswa materi pokok Redoks"
(judul skripsi yang terkesan kaku, kurang menarik, terlalu ilmiah, panjang, dan kurang eye catching)
dapat diubah menjadi "Metode SEMMI dalam pembelajaran Sains Abad 21"
(judul lebih singkat, padat, jelas, namun tidak terkesan kaku)
2. Mengubah daftar isi
Secara umum, daftar isi sebuah KTI terdiri dari :
BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah
BAB 2 landasan teori
Bab 3 metode penelitian yang berisi rumus2 statistika
Bab 4 hasil dan pembahasan
Bab 5 penutup yang berisi kesimpulan dan saran
Namun ketika diubah menjadi buku, berdasarkan pedoman 2W + 1H dapat diuraikan sebagai berikut.
Bab 1 (Why) menjelaskan masalah umum pembelajaran sains, pentingnya metode pembelajaran yang menarik untuk siswa, alasan metode SEMMI dalam pembelajaran
Bab 2( What) menjelaskan apa itu metode pembelajaran, metode SEMMI, karakteristik metode, pembelajaran sains abad 21
Bab 3,4,5, dan seterusnya ( How ) menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya
Dapat juga mengembangkan materi dari bab 2 di KTI, contohnya di bab 2 KTI yang merupakan landasan teori berisi :
2.1. hasil belajar
2.2. media pembelajaran
2.3. Modul
2.4. metode pembelajaran
2.5 pembelajaran SEMMI
Jika dikonversi menjadi sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku :
Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN
3.1. Pengertian media
3.2. jenis media
3.3. manfaat media
Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku
Bab 4 mengenal modul
4.1.pengertian modul
4.2. karakteristik modul
4.3.sistematika modul
4.4. kelebihan modul
dan seterusnya hingga sub bab dalam bab 2 selesai
Dengan demikian hanya dari bab 2 KTI saja, kita sudah dapat menuliskan/ mengubahnya menjadi beberapa bab dalam buku. Jadi, perbanyak penjelasan teori dari bab 2 karya ilmiah dan juga hilangkan rumus statistika yang biasanya ada di bab 3 karya ilmiah
3. Pada bab I Karya ilmiah yang biasanya menuliskan tentang :
- Rumusan masalah
- tujuan penelitian
- manfaat penelitian
- definisi operasional
- hasil penelitian terkait
Ini semua harus dihapus ketika mengkonversinya menjadi buku
4. Dapat menampilkan grafik, namun jangan terlalu banyak, cukup grafik yang penting saja.
5. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku
6. Kaitkan dengan kondisi terkini agar buku kita lebih mengikuti jaman.
Sebagai contoh, judul diatas merupakan skripsi tahun 2011, namun ketika mengubahnya menjadi buku, saya kaitkan dengan pembelajaran abad 21 yang lebih menekankan kepada 4C yaitu keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi dan kreativitas
Dengan demikian, buku yang dibuat dapat dijadikan salah satu alternatif solusi pembelajaran sekarang ini
7.Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book,,atau karya ilmiah lainnya. Namun, hindari menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya
8. Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut
9. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan Dengan aturan Penerbit
Berikut ini contoh perbedaan daftar isi skripsi dengan daftar isi buku yang dikonversi dari sebuah KTI
Sesi 2 : Menulis Artikel ilmiah untuk jurnal dari KTI (Karya Tulis Ilmiah)
Tips dan trik menulis artikel ilmiah pada jurnal nasional, diantaranya :
1. Tulis artikel sesuai dengan template judul yang dituju. Biasanya ini yang tidak diperhatikan. Tiap jurnal pasti memiliki template yang berbeda. Jika artikel yang masuk tidak sesuai template, otomatis akan langsung ditolak oleh pengelola sebagus apapun penelitiannya
2. Judul singkat, padat, jelas, dan tetap ilmiah. Hindari penggunaan singkatan pada judul dan kata kunci wajib disematkan dalam judul
3. Baris kepemilikan artinya peneliti atau penulis artikel tersebut. Dalam hal ini yang benar-benar terlibat baik dalam hal perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian hingga pelaporan penelitian. Baris kepemilikan biasanya mencantumkan nama (tanpa gelar), instansi, jabatan akademik
4. Abstrak biasanya berisi tujuan penelitian, metode penelitian, hasil dan simpulan. Karena jumlah kata dalam abstrak sangatlah terbatas (panjang abstrak tiap jurnal berbeda), maka latar belakang masalah dan tinjauan Pustaka tidak perlu dimasukkan
5. Penulisan keyword pada abstrak, sebaiknya 3 sampai 5 KATA, dipisahkan ;, dan tanpa kata penghubung
6. Pendahuluan berisi latar belakang masalah, sedikit tinjauan Pustaka, rumusan masalah dan tujuan penelitian
7. Pada bagian metode penelitian, hindari penulisan rumus statistika yang berlebihan. Bagian ini cukup berisi subyek penelitian, desain penelitian (dalam bentuk bagan), teknik pengambilan data, analisis data (tanpa rumus statistika). WAJIB ada juga sumber rujukan dari metode yang digunakan
8. Perbanyak penggunaan tabel atau diagram untuk menyajikan hasil penelitian. Pembahasan hasil penelitian dikaitkan dengan teori yang sudah dikemukakan oleh ahli sebelumnya
10. Simpulan merupakan jawaban dari rumusan masalah yang diajukan dan ditulis dalam bentuk paragraf (bukan numerical). Namun tata cara penulisan tetap mengacu pada template yang ada pada jurnal yang dituju.
Selanjutnya, kegiatan pun dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, ada 10 pertanyaan yang diajukan oleh peserta pelatihan belajar menulis malam ini. Adapun intisari pertanyaan yang dapat saya ambil sebagai berikut.
1. Jika kita menulis KTI karya orang lain, bukan tidak diperbolehkan, tetapi ada tata krama nya, yaitu harus ijin dahulu dengan si empunya KTI. Dan pemilik KTI, tetap harus disematkan namanya sebagai penulis dalam buku yang merupakan konversi dari KTI tersebut.
2. Diksi, tata bahasa, penggunaan EYD dapat dipelajari dari banyak membaca buku sejenis atau buku non fiksi karena konversi buku dari KTI ini tergolong buku non fiksi sehingga tata bahasanya tetap baku namun tidak kaku.
3. Boleh dimasukkan opini penulis pada kelebihan dan kelemahan sehingga pembaca akan mengetahui sisi positif dan negatif dari pembelajaran yang ditawarkan.
4. Aturan artikel untuk jurnal biasanya 7-8 tahun terakhir, buku mungkin sama. Namun jika terpaksa lebih daripada itu, usahakan pembahasan buku dikaitkan dengan kondisi sekarang sehingga isi buku jauh lebih kekinian dan terbaru
Wowww... sebuah pengalaman yang luar biasa.. Kelas malam yang sangat berbobot dan memberikan banyak ilmu. Saya sangat bersyukur sekali dapat bergabung dengan komunitas ini, komunitas PLN yang dapat menerangi banyak orang dan tentunya dapat bermanfaat bagi banyak orang. Amin...
Terimakasih Ibu Noralia dan Bu Elwi untuk ilmu yang sudah diberikan, kiranya melalui komunitas ini kami semakin diperlengkapi untuk menjadi PLN (Pegiat Literasi Nusantara) yang mau terus belajar dan berkarya. Semangat... !
Salam sukses untuk kita semua, dan salam literasi.
Gusti Mberkahi...
Bandung, 25 Mei 2022
ti2s_mratri
Mantap... Luar biasa resume nya 🙏🙏🙏
BalasHapusTerimakasih... Salam literasi
HapusBagus Bu Titis Resumenya. Penulisannya rapi, jadi enak dibaca.
BalasHapusTerimakasih Pak Brian sudah berkunjung dan memberikan motivasi untuk terus belajar menulis.. Salam sukses dan salam literasi
HapusMENULIS BUKU DARI SKRIPSI TESIS DAN DISERTASI
BalasHapusSuatu tantangan tersendiri. Jika mampu wujudkan itu dan buku tsb bisa dimanfaatkan utk orang banyak tentu saja akan menimbulkan banyak kebaikan, baik finansial maupun pahala. Mari terus belajar dan tingkatkan ketakwaan. Takwa dengan berusaha disiplin, komitmen dengan apa yang diperintahkan Allah/ Tuhan dan apa yang dilarangNya.
Amin.. terimakasih pak untuk motivasi yang diberikan. salam sukses selalu Bpk. salam literasi
BalasHapus