Langsung ke konten utama

Tantangan H26 : Jangan Menyepelekan Hal Kecil

Puji Tuhan... 
Hanya itu yang bisa saya ungkapkan dari hati saya yang paling dalam. Mengapa demikian? 
Karena diawal pendemi covid-19 (Bulan Maret Tahun 2020) saya diijinkan Tuhan untuk mengalami sebuah pengalaman berharga. Kejadian yang mungkin untuk sebagian orang hanya hal yang sepele tapi untuk saya ini sebuah pengalaman indah yang tak mungkin dilupakan seumur hidup.

Berawal dari kesusupan (dalam bahasa sunda kasura) yang saya anggap hal sepele berujung menjadi perkara yang besar, karena secara kasat mata tidak terlihat ada benda kecil terselip di ujung jari manis tangan kiri saya. Namun setelah 3 hari, saya merasakan badan saya meriang, pak suami sebagai suami siaga kemudian mengantar saya untuk pergi berobat ke klinik yang letaknya tak jauh dari rumah.

Singkatnya berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter hanya mendiagnosis sebagai peradangan biasa. Dokter pun hanya memberi obat antibiotik dan obat oles, tapi ternyata obat yg diberikan dokter ternyata  tidak  berdampak apa-apa untuk peradangan yang saya alami, bahkan saya semakin meriang, tidak bisa tidur, dan parahnya 2 ruas jari saya semakin membiru, dan muncul abses pada bagian peradangan.

Saya pun memutuskan untuk kembali ke klinik untuk konsultasi. Dokter jaga saat itu menutuskan fix..! harus ada tindakan operasi kecil untuk mengeluarkan abses (dengan posisi tangan membiru ditekan dan ditarik sekuat tenaga tanpa obat penahan rasa sakit untuk mengeluarkan nanah pada jari manis kiri saya) saya pun menjawab tantangan dokter dengan menjawab, "baik dok, terserah dokter yang penting saya bisa sehat kembali". Dan tenyata...  rasanya luar biasaa nikmatnya! (Hiks...!)

Dokter dengan tangan terampilnya abses pada pada jari manis kiri saya dicongkelnya, rasanya pasti "Wowww... Nikmat !" setelah itu dikeluarkannya semua nanah dari jari saya, kemudian dokter memberikan suntikan anti tetanus untuk tindakan pencegahan terjadinya tetanus, sehubungan ada benda (serpihan kayu lemari) yang masuk ke jari manis kiri saya.

Ternyata.. ini semua baru tahap awal ... Mengapa itu bisa terjadi ?
3 hari pasca operasi kecil saya diharuskan kontrol ke klinik kembali untuk memeriksa jahitan bekas operasi kecil, tapi apa yang terjadi saat perban dibuka ???
Taaaraaaa.... Jari bekas hasil jahitan saya ternyata mengalami infeksi dan harus segera dibuka kembali  jahitannya (padahal jahitan belum kerin.) untuk mengeluarkan nanah yang ada, jangan ditanya soal rasanya, pasti nano-nano seperti 1 permen dengan berbagai rasa didalamnya. kemudian kembali diperban setelah memastikan luka bekas tindakan operasi kecil sudah bersih dari nanah. Tak lupa dokter memberikan obat penahan rasa sakit, dan 2 macam antibiotik yang diminum setiap 8 dan 12 jam sekali.

Babak baru pun dimulai...
Efek pemberian antibiotik 2 macam ternyata tubuh saya tidak kuat. Alhasil, saya yang tidak memiliki riwayat sesak nafas mengalami sesak nafas dan nyeri pada dada sebelah kiri. Saya hanya bisa berdoa agar Tuhan memberikan petunjuk untuk jalan kesembuhan saya. Akhirnya saya memutuskan mengakhiri konsumsi obat secara medis dan beralih ke pengobatan secara herbal.

3 Minggu saya hampir tidak bisa tidur nyenyak tiap mlm, karena tubuh terasa meriang. Adanya kebijakan WFH jujur membuat saya kerja extra. Krn posisi badan saya yang kurang sehat. Tapi puji Tuhan seiring berjalannya waktu, Tuhan pulihkan kesehatan saya sedikit demi sedikit, saya mulai bisa beraktifitas, dan mulai bisa beraktifitas secara normal. Setelah 7 minggu berlalu akhirnya saya bisa sehat seperti sediakala.

Terlebih semakin mengucap syukur untuk lawatan Tuhan dalam kehidupan saya pribadi. Saya banyak belajar dari pengalaman ini bahwa SEHAT itu berkat luar biasa yg sudah Tuhan beri untuk kita. Jangan pernah menyepelekan hal kecil karena bisa berdampak BESAR.

Mau tahu pengobatan herbal yang saya lakukan, simak di tantangan menulis OmJay selanjutnya yaa....

Salam sehat, salam sukses, dan salam literasi
Gusti Mberkahi

Bandung, 5 Juli 2022
ti2s_mratri 

Komentar

  1. Ya kadang benda kecil kayu suka masuk jari ,namun sulit untuk di keluarkan mang sedikit sih rasa sakitnya ,semoga cepat sembuh bu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin.. betul pak, terima kasih sudah berkunjung. Salam literasi 🙏

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tantangan H7 : Pahlawanku Seutuhnya Part 3

Dering ponselku berbunyi... Kulirik layar ponselku tertera nama orang yang aku sangat kenal. Kuangkat telepon itu, diseberang telepon ada suara lirih ibuku, namun tak jelas pembicaraannya, namun sempat aku tangkap intinya "mamah sakit". Seketika itu aku bangun dari tempat semula aku berbaring, dan mengajak suami serta kedua anakku untuk segera menyiapkan diri bergegas kerumah orang tuaku. Kebetulan saat itu hari Sabtu sore, cuaca mendung, dan kami semua ada di rumah. Suamiku tipe menantu yang sangat sayang pada mertuanya. Mendengar mertuanya sakit beliau segera mencari kunci dan memanaskan mobil. Seraya mengingatkanku membawa bawa baju ganti anak-anak. Akupun segera menarik tas jinjing, dan memasukkan baju ganti anak-anak kedalam tas yang aku bawa. Setelah mengunci pintu dan pagar rumah dan menyalakan lampu teras, kulihat anak-anak juga sudah ada di dalam sana, tak berapa lama mobil mulai melaju, membawa kami ke rumah orang tuaku. Untungnya jarak rumah kami dengan...

Awalnya biasa saja, tapi akhirnya aku terpikat...

Istilah blog, web blog, atau blogger sebuah istilah yang sering saya dengar, tapi jujur awalnya saya tidak tertarik untuk menggalinya lebih dalam. Tapi setelah saya mengikuti kelas belajar menulis PGRI saya tertantang untuk mengenalnya, salah satunya dengan mulai membuka channel YouTube tentang pembuatan blogspot. Saya mencoba melihat lebih dalam lagi untuk mengenal apa itu blog, web blog maupun blogger.  Setelah saya melihat beberapa Cuplikan blog pribadi beberapa teman-teman hebat yang saya temukan di kelas belajar menulis PGRI ternyata dunia blog itu seru juga yaa.. dimana melalui blog pribadi bisa menjadi alat perekam ajaib tentang kegiatan yang pernah kita lakukan atau kita alami melalui kegiatan menulis. Dan ini saya jadikan alasan bagi saya untuk harus belajar ilmu baru yang belum saya pahami dan belum saya kuasai. Puji Tuhan... Saya dipertemukan dengan kelas online pembuatan Blogspot dari dasar bersama Pak Brian seorang guru SD dari Jakarta yang sangat menginspi...

RESUME PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI GELOMBANG 26 PERTEMUAN KE-6

Tema             :  Menulis Buku Mayor Dalam 2 Minggu Narasumber   : Bpk. Prof. Richardus Eko Indrajit Moderator        :  I bu Aam Nurhasanah Tak terasa kegiatan pelatihan belajar menulis PGRI gelombang 26 memasuki pertemuan ke-6, malam ini mengusung tema " Menulis Buku Mayor Dalam 2 Minggu " dengan narasumber Bpk. Prof. Richardus Eko Indrajit  narasumber yang aktif di berbagai seminar, lokakarya, dan penulis buku serta jurnal yang telah dipublikasikan di dalam maupun luar negeri (ternyata beliau merupakan suami dari artis Lisa A. Riyanto, sungguh luar biasa) ,  didampingi moderator Ibu Aam Nurhasanah dari Cipanas, Kab. Lebak Banten yang juga merupakan alumni pelatihan belajar menulis PGRI gelombang 8, namun karena kesibukkan beliau dan merasa kurang fokus mengikuti kegiatan, beliau mengulang kembali mengikuti pelatihan di gelombang 12 untuk memantapkan ilmunya d...