Tema. : Menjadi Penulis Buku Mayor
Narasumber : Bpk. Joko Irawan Mumpuni
Moderator : Bpk. Muliadi
Puji nama Tuhan kegiatan pelatihan belajar menulis PGRI malam ini memasuki pertemuan ke-21, sukacita liburan kali ini terasa sangat berwarna. Mengapa demikian? Karena walau kami tidak berlibur keluar kota, setiap hari ada saja warna yang ditorehkan dari komunitas pegiat literasi nusantara, khususnya pengalaman ketika menuliskan apa saja yang ada di benak dan pikiran saya.
Untuk mempersingkat waktu, kita mulai dengan materi yang disampaikan oleh pemateri bernama Bpk. Joko Irawan Mumpuni yang tentunya mumpuni juga dalam bidang penulisan buku mayor. Berikut ini CV beliau yang dibagikan pada kelas pelatihan belajar menulis PGRI gelombang 26 pertemuan ke-21 malam ini.
Sedangkan moderator malam ini Bpk. Muliadi yang tak kalah bersemangatnya mendampingi kami mengikuti kelas pelatihan belajar menulis PGRI malam ini.
Penerbit adalah Industri kreatif yang didalamnya ada kolabarasi insan2 kreatif : Penulis, Editor, Layouter, Ilustrator dan desain grafis. Ini adalah bagian dari industri kreatif penerbitan cetak, saat ini dan mendatang akan bertambah insan-insan kreatif bidang lain yang akan bergabung seiring dengan perkembangan dunia penerbitan yang kini sudah mengarah pada Publisher 5,0. yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya2 kreatif.
Berdasarkan jenisnya buku dapat dikategori menjadi 2 jenis buku adalah buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks (buku-buku populer). Buku sekolah disebut buku pelajaran sedangkan kampus disebuat buku Perti (perguruan tinggi). Buku Nonteks dibagi dua lagi menjadi buku Fiski dan Non Fiksi. Sehingga grafisnya akan tergambar seperti ini:
Sekarang mari kita lihat grafis2 hasil survei yang menggambarkan dunia perbukuan di Indonesia sebagai gambaran perbukuan di Indonesia yang dapat teman2 pakai sebagai dasar atau inspirasi penulisan buku.
Sekarang kita cek diri masing-masing pada leval mana terkait dengan kegiatan menulis.. perhatikan gambar sebagai berikut.
Harapannya setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini, kami peserta pelatihan sudah berada dilevel paling atas.
Industri penerbitan bila digambar utuh lengkap maka ekosistemnya seperti ini:
Namun bila disederhanakan akan menjadi seperti ini:
Tingkat literasi bangsa Indonesia sampai saat ini masih sangat rendah tingkat litersai dibanding negara lain sekawasan. Berikut yang menjadi penghambat pertumbuhan industri penerbitan/ literasi.
Adapun proses penerbitan mulai dari memasukan/mengirinmkan naskah buku ke penerbit hingga buku itu terbit dan beredar dapat digambarkan sebagai berikut.
Beberapa hal yang diperoleh dalam kegiatan menulis :
1. Kepuasan
2. Reputasi
3. Karir
4. Uang
Berikut rinciannya :
Penerbit ANDI itu tiap bulan menerima naskah masuk bisa sampai 500 nasakah. Namun yang diterima untuk diterbitkan hanya 50 Judul saja.
Kriteria naskah yang akan diterbitkan :
Contohnya untuk mengecek tema buku yang membahas tentang BATU AKIK akan diterima.
Berdasarkan grafik diatas maka tema tentang BATU AKIK ternyata sudah tidak menjadi trend lagi. jadi kalau ada naskah buku masuk bertema BATU AKIK saat ini pasti akan ditolak.
Lalu bagaimana dengan tema yang lain, misalnya tema Pemasaran / Marketing dapat digambarkan sebagai berikut.
Istimewanya juga kita bisa tahu minat paling besar dari daerah mana.
Sedangkan untuk mengukur reputasi penulis dapat menggunakan Google Scholer/Cendekia.
Berikut merupakan hasil penulusuran google cendekia untuk penulis yang berama Fandy Tjiptono.
Penerbit ANDI memiliki syarat minimal jumlah sitasi 2000 agar naskah bisa diterima.
Berikut ini ada 4 kwadran kategori naskah :
Penerbit akan sangat berhati hati jika ada buku-buku yang bertema memiliki Pasar sempit dan Lifecicly pendek, namun penerbit akan senang dengan tema2 buku yang memiliki LifeCycle panjang dan market lebar.
Menurut jenisnya, kegiatan berpikir menulis dapat digolongkan menjadi 3, yaitu:
1. Penulis berpikir idealis
2. Penulis berpikir Industrialis, dan
3. Penulis berpikir idealis-industrialis
Beberapa penulis mungkin minder karena tidak memiliki gelar akademik yang tinggi, namun ada juga penulis yang memiliki gelar akademik tinggi tetapi naskahnya ditolak oleh penerbit. Berikut ini yang menjadi alasannya :
Intinya : penerbit akan menerima naskah buku yang memiliki pangsa pasar yang luas.
Saat ini kita memasukan era Publisher 5.0 dan telah berada di era publisher 4.0
Dan sebentar lagi kita masukan penerbitan era METAVERSE
Pemaparan materi dari narasumber di tutup dengan slide sebagai berikut.
Intisari kegiatan tanya jawab pertemuan ke-21 yang dapat saya simak sebagai berikut.
1. Kiat-kiatnya suatu buku agar sukses, diminati dan dibaca banyak orang setelah terbit adalah selain tema yg harus mengikuti trend. Penulis juga harus rajin promosi baik dalam dunia nyata maupun menggunakan media sosial.
2. Cara memelihara buku yang sudah terbit agar jangan terlupakan adalah penulis harus punya blog, channel, fans page dll
3. Tips agar seorang penulis pemula dapat menerbitkan pada penerbit mayor adalah dengan memilih tema yg sedang ngetrend atau nulis bareng dngan penulis yg sudah terkenal.
4. Tips agar naskah dilirik oleh penerbit dan editor harus kenal dekat dengan penerbit dan terjalin komunikasi yang akrab agar ada waktu untuk banyak berdiskusi.
5. Sikap yang harus ditanamkan oleh seorang penulis pada dirinya agar dia benar-benar menjadi seorang penulis adalah tidak patah semangat, tidak mentok di tengah jalan dan juga ceritakan proyek penulisan kita kepada orang-orang yg kita cintai untuk.jadi amunisi tambahan bagi kita dalam kegiatan menulis.
6. Buku yang isinya mengenai pengalaman dengan anak berkebutuhan khusus termasuk kategori buku Psikologi Populer dan sangat bagus pasar dalam kegiatan pemasarannya.
8. Kriteria penulisan buku ke penerbit mayor, yaitu jumlah halaman tergantung dari jenis buku (buku mewarnai untuk anak-anak cukup 12 halaman, tetapi jika buku teks minimal 200 halaman)
9. Penerbit tidak menerima jasa editing.
10. Aturan main dalam penerbitan buku : apabila naskah tulisan kita sudah diterbitkan oleh salah satu penerbit, maka kewajiban kita adalah memberitahu semua penerbit yang telah kita kirim naskah tulisan kita bahwa tulisan kita sudah diterbitkan.
Closing statement narasumber malam ini :
Terus menulis dan menulis terus. Jangan pikirkan akan ditolak penerbit.
Suatu saat nanti tulisan kita akan bermanfaan bagi sesama dan kita sendiri.
Minimal akan menjadi dokumen pemikiran kita.
(Bpk. Joko Irawan Mumpuni)
Malam yang luar biasa, penuh dengan ilmu baru tentang dunia menulis dan penerbit mayor. Semoga ilmu yang diberikan oleh Bapak narasumber dan bapak moderator dapat bermanfaat bagi kita semua.
Salam sukses dan salam literasi
Gusti Mberkahi
Bandung, 4 Juli 2022
ti2s_mratri
Komentar
Posting Komentar