Tema : Mengatasi Writer's Block
Narasumber : Ditta Widya Utami, S.Pd. Gr
Moderator : Lely Suryani
Woww...LUAR BIASA...!
(sebelum saya menulis resume ini saya coba healing diri saya sendiri dengan tersenyum dan menarik nafas teratur untuk mengembalikan mood saya menulis resume kegiatan hari ini)
Mari Kita mulai yaa...
Pengalaman mengikuti kelas online pelatihan belajar menulis PGRI gelombang 26 pertemuan ke-7 malam ini terasa sangat spesial., mengusung tema "Mengatasi Writer's Block" sebuah keadaan (penyakit menulis) yang pasti dialami oleh saya juga semua penulis, dan tentunya akan sangat menarik untuk diikuti sampai tuntas.
Hari ini tanggal merah (baca : libur) bertepatan dengan Hari Lahirnya Pancasila, saya dan keluarga menikmati dengan healing dan quality time bersama keluarga dirumah saja. Oleh sebab itu, sedari siang hari, saya sudah mempersiapkan tenaga dan pikiran saya untuk mengikuti kelas online malam ini.
Sembari menikmati kebersamaan besama keluarga, saya mulai membuka ponsel. Saat itu waktu menujukkan pukul 19.00 WIB. Moderator Ibu Lely Suryani membuka kelas dengan utaian kata yang membangkitkan semangat untuk mengikuti pertemuan ini sampai akhir. Ditambah dengan kehadiran narasumber muda hebat dengan segudang prestasi plus pengalaman hidup beliau semakin menambah gairah, dan amunisi mengikuti pertemuan malam ini.
Moderator menampilkan profil narasumber muda ibu Ditta Widya Utami, S.Pd.Gr melalui sebuah tautan. Profil beliau saya simak baik-baik, sungguh mengagumkan beliau seorang guru muda dari Subang yang memiliki pengalaman dan karya yang begitu menginspirasi, sosok Guru Zaman Now yang sebenarnya..!
Ibu Ditta Widya Utami, S.Pd.Gr menuturkan bahwa beliau merupakan alumni pelatihan belajar menulis gelombang 7 dan sudah menyelesaikan tantangan Prof. R. Eko Indrajit di angkatan pertama dengan menerbitkan buku mayor yang berjudul "Menyongsong Era Baru Pendidikan", penulis blog ruang inspirasi, dan salah satu penulis di kompasiana.
Kelas online dimulai dengan sebuah tantangan, yakni menulis dengan tema Pancasila dalam waktu 10 menit, dengan ketentuan sebagai berikut.
- Buat tulisan 1 paragraf (minimal 5 kalimat)
- Berisi tentang pengalaman pribadi/praktik baik
- Tulisan atau pengalaman disesuaikan dengan profesi atau sebagai penulis
- Harus berkaitan dg salah satu sila dalam Pancasila
Peserta pelatihan sangat antusias untuk menuliskan pengalaman yang sesuai dengan tema yang diberikan, waktu 10 menit yang diberikan terasa begitu cepat berlalu. Saya pun memberanikan diri untuk menjawab tantangan tersebut.
Berikut tulisan pengalaman saya yang saya kirimkan di grup WA Pelatihan belajar menulis gelombang 26.
Nama : Titis Madyaning Ratri
Kota : Bandung
Gelombang: 26
Isi tantangan :
Sejak TK, SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi saya menuntut ilmu di lingkungan sekolah negeri. Tentunya sebagai seorang Nasrani saya menjadi kaum minoritas dilingkungan tempat saya menuntut ilmu. Tapi hal ini bukan jadi penghalang saya untuk berinteraksi dengan teman-teman saya yang muslim maupun penganut agama lainnya. Saya belajar pentingnya menghargai perbedaan agama dalam berteman. Begitu juga saat saya menjadi guru di lingkungan sekolah negeri saya menjunjung tinggi azas toleransi umat beragama baik dalam kehidupan pribadi bersama rekan kerja maupun saat saya mengajar murid-murid saya. (Pancasila Sila ke -1)
Masuk ke sesi materi, narasumber bertanya " Apakah ada yang sempat merasa tak punya ide menulis? Sudah menulis tapi kemudian kehilangan kata-kata?" Menulis tentang Pancasila mungkin mudah. Namun, ketika ditambah syarat harus dikaitkan dg profesi, berupa pengalaman pribadi, serta harus terkait salah satu sila Pancasila, mungkin kemampuan menulis kita akan melambat. Nah, kalau iya, bisa jadi kita sedang terserang writer's blok. Kebuntuan menulis".
Menurut Wikipedia mengartikan writer's block sebagai keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya.Sulit fokus, tidak ada inspirasi menulis, menulis lebih lambat dari biasanya, atau merasa stres dan frustasi untuk menulis merupakan sebagian dari tanda-tanda kita terserang WB (writer's block).Keadaan ini bisa menimpa penulis pemula maupun profesional, dan writer's block umumnya tidak disebabkan oleh masalah komitmen/kompetensi menulis.
Intisari materi dan sesi tanya jawab pada pertemuan ke-7 dengan tema "Writer's Block" sebagai berikut.
- Berapa lama Writer's Block bisa terjadi ? Jawabannya tergantung seberapa cepat seorang penulis mampu mengatasi kondisi Writer's Block tersebut. Dengan kata lain, Writer's Block bisa terjadi dalam hitungan menit, jam, hari, bulan, bahkan bertahun-tahun.
- Sampai kapan kita biarkan WB ini berlangsung? jawabannya : untuk bisa mengatasi writer's block, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengetahui penyebabnya.
- Beberapa penyebab Writer's Block diantaranya : mencoba metode / topik baru dalam menulis, stress, lelah fisik / mental, dan terlalu perfeksionis
- Mencoba metode/topik baru dalam menulis bisa jadi salah satu penyebab. Misal, seperti tantangan kita di awal. Bagi yang mengetahui sejarah hari lahirnya Pancasila, mungkin tak kan mengalami kesulitan dalam menulis. Writer's Block bisa saja datang kepada orang-orang yang masih asing dengan topik tulisannya. Tapi, jika kemudian kita teguhkan komitmen, lalu mencari bahan bacaan tambahan, maka Writer's Block yang terbentuk bisa segera kita hancurkan.
- Membaca referensi tambahan bisa jadi salah satu solusi mengatasi Writer's Block
- Topik baru, metode baru dalam menulis pun bisa membuat kita terserang WB. Misal jika kita terbiasa menulis karya tulis ilmiah. Kemudian diminta membuat puisi. Keduanya tentu memiliki metode penulisan yang berbeda. Bagi yang belum terbiasa, tentu akan mengalami kesulitan saat harus menulisnya. Pada kasus ini, mempelajari teknik dan banyak berlatih menulis merupakan solusi terbaik untuk meminimalkan dampak Writer's Block
- Stres dan lelah fisik maupun mental bisa juga menjadi sebab kita terserang Writer's Block. Misal kita dituntut menyelesaikan tulisan untuk segera dikirim. Ketika stres, bisa jadi kita malah kehilangan inspirasi untuk melanjutkan menulis.
- Kegiatan menulis bisa dijadikan salah satu cara healing terbaik untu mengembalikan mood dalam menulis. Contohnya dengan metode jurnal meditasi, yaitu menulis bebas untuk mengungkapkan apa yang sedang kita rasakan, tanpa menghakimi semua perasaan yang kita tulis tersebut. Buat saja tulisan ekspresif. Curhat. Tentang segala yang dirasa, dikeluhkan (jika ada), dsb. Jika sudah tenang, semoga kembali muncul inspirasi untuk melanjutkan menulis.
- Perfeksionis bisa jadi boomerang bagi penulis daaan menjadi penyebab Writer's Block, Ketika kita "sukses" menulis, katakanlah banyak dibaca orang. Atau buku kita jadi best seller. Setelahnya kita mungkin akan berpikir bagaimana caranya agar tulisan kita bisa menarik banyak pembaca lagi? Bagaimana agar tulisan kita banyak dikomentari lagi? Bagaimana agar tulisan kita menjadi "sempurna". Ketika hal ini terjadi, ada dua kemungkinan yaitu penulis tetap melaju dengan tulisannya atau penulis terserang WB dan mulai tersendat sendat menulisnya.
- Perlu diingat, sebagai penulis tentunya ngin menghasilkan yang terbaik itu perlu. Tapi, bila terlalu perfeksionis kita harus mampu mengerem diri. Alih-alih menghasilkan tulisan, sikap kita yang terlalu perfeksionis bisa jadi membuat kita malah terserang WB, kecepatan menulis kita berkurang, ide-ide terasa hilang, sulit fokus setiap kali akan menulis, dsb. Dan jumlah pembaca dan pemberi komentar itu adalah bonus. Selalu menjaga komitmen untuk tetap menulis..!
- Mood yang sering berubah juga bisa menjadi penyebab Writer's Block. Tapi ada beberapa tips sederhana yang ampuh untuk mengembalikan mood menjadi baik, salah satunya dengan tersenyum, atau bahkan melakukan hobi masing masing. Misal refreshing dengan baca novel ringan, atau sekedar jalan jalan ke luar rumah meski hanya pergi ke pasar.
- Kerangka tulisan atau daftar isi merupakan kunci utama agar tulisan kita fokus, sesuai alur, sesuai rencana.
- Membaca referensi terkait topik yang harus ditulis, kemudian dilanjutkan dengan membuat tulisan dengan 5W1H merupakan cara mempraktekkan teknik dasar jurnalistik, yang sangat membantu bagi penulis pemula untuk memulai kegiatan menulis.
- Untuk menambah kosa kata dalam menulis, dengan banyak membaca untuk menabung kosa kata, ide, wawasan, dsb.
- Teknik Pomodoro dari Fransisco Cirillo merupakan salah satu solusi mengatasi Writer's Block.
- Ragu dalam menulis merupakan salah satu bentuk Writer's Block, dan bergabung dengan komunitas penulis seperti komunitas belajar menulis PGRI merupakan salah satu upaya mendapatkan energi positif dan tambahan amunisi untuk menulis.
- Jangan lupa untuk menentukan tujuan akhir dari tulisan kita, " Happy Ending" atau "Sad Ending" sebagai muara akhir jalannya tulisan yang kita buat
- Ketika menulis, menulislah sampai tuntas.
Wow ... Mantap resumenya. Terima kasih.
BalasHapus